Hidup Sehat ala Rasulullah SAW (8)
Oleh: AR Piliang
Tata cara mandi yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW adalah:
Pertama-tama ambil air dengan tangan, lalu jari-jari tangan yang basah tersebut dimasukkan ke pangkal-pangkal rambut, kemudian siramkan air ke kepala tiga kali si-raman, lalu siramlah seluruh tubuh secara merata, sabuni seluruh permukaan tubuh, kemudian siram sampai bersih, kemudian cucilah kedua kaki.
Bagi yang berjunub, maka sebelum melakukan kegiatan mandi seperti di atas, ter-lebih dulu mencuci kedua tangan, lalu menyiramkan air dengan tangan kanan atas ta-ngan kiri, lalu mencuci kemaluan, kemudian berwudhuk.
عن عائشة رصي الله عنها قالت: كَانَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَااَغْتَسِلُ مِنَ الجِنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ، قُمَّ يُفْرِعْ بِيَمِيْنِهِ عَلَى شِمَالِهِ فِيَغْسِلُ فَرْجَهُ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ، ثُمَّ يَأْخُذُالمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى أُصُوْلِ الشَّعْرِ قٌمَّ حًفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ حَفَنَاتٍ قُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ، ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ (متّفق عليه)
Dari Aisyah r.a., ia berkata; Adalah Rasulullah SAW mandi jinabat, beliau mulai dengan mencuci dua tangannya, lalu beliau menyiramkan dengan yang kanan atas yang kiri, lalu beliau mencuci kemaluannya, lalu berwudhuk, lalu beliau mengambil air, lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke pangkal-pangkal rambutnya, lalu beliau menyiram kepalanya tiga kali siraman, lalu beliau menyiram seluruh tubuhnya, kemudian mencuci kedua kakinya”.
Tayammum
Tayammum adalah cara alternatif bersuci, yang disebabkan oleh tidak ada atau ter-sedianya air untuk bersuci, atau sebab-sebab lain yang menghalangi seseorang menyentuh air, baik untuk berwudhuk maupun mandi.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُواْ بِرُؤُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَينِ وَإِن كُنتُمْ جُنُباً فَاطَّهَّرُواْ وَإِن كُنتُم مَّرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاء أَحَدٌ مَّنكُم مِّنَ الْغَائِطِ أَوْ لاَمَسْتُمُ النِّسَاء فَلَمْ تَجِدُواْ مَاء فَتَيَمَّمُواْ صَعِيداً طَيِّباً فَامْسَحُواْ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ مَا يُرِيدُ اللّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَـكِن يُرِيدُ لِيُطَهَّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (المائدة:٦)
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih). sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
Tayammum dilakukan dengan cara menempelkan telapak tangan ke tanah, kemudian menepukkannya, lalu menyapu muka dengan dua tangan, kemudian menempelkan telapak tangan ke tanah, lalu menepukkannya, kemudian mengusapkan telapak tangan yang kiri ke tangan kanan yang dimulai dari punggung tangan sampai ke siku, terus bagian muka telapak tangan. Seterusnya mengusapkan telapak tangan yang kanan ke tangan kiri yang dimulai dari punggung tangan sampai ke siku, terus bagian muka telapak tangan.
عن عمّاربن ياسررصي الله عنه قال: بَعَثَنِى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَاجَةٍفَأَجْنَبْتُفَلَكْ أَجِدِ المَاءَ فَتَمَّرَغْتُ فِي الصَّعِيْدِ كَمَا تَتَمَرَّغُ الدَّابَّةُ، ثُمَّ أَتَيْتُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْتُ لَهُ ذٰلِكَ فَقَالَ: إِنَّمَا يَكْفِيْكَ أَنْ تَقُوْلُ بِيَدَيْكَ هٰكَذَا، ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدَيْهِ الأَرْضَ ضَرْبَةً وَاحِدَةً، ثُمَّ مَثَحَ الشِّمَالَ عَلَى اليَمِيْنِ وَظَاهِرَكَفَّيْهِ وَوَجْهَهُ (متّفق عليه، واللفظ لمسبم، وفي روايف للبخارى؛ وَضَرَبَ بِكَفَّيْهِ الأَرْضَ وَنَفَخَ فِيْهِمَا ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْحَهُ وَكَفَّيْهِ
Dari Ammar bin Yasir r.a., ia berkata; Nabi mengutus saya untuk satu keperluan, maka saya berjunub dan tidak menemukan air, lalu saya berguling-guling di tanah seperti binatang; kemudian saya datang kepada Nbi, maka sabdanya: “Cukuplah bagimu berbuat dengan kedua tanganmu begini; kemudian beliau tepukkan kedua tangannya ke tanah satu kali, lalu beliau menyapukan yang kiri atas yang kanan, dan belakang dua telapak tangannya dan mukanya”.
Dan dalam riwayat Bukhari; “Dan beliau menepuk dua tangannya,lalu meniup keduanya, kemudian beliau mengusap mukanya dan dua tangannya”
”.
Semoga bermanfaat