Hidup Sehat ala Rasulullah SAW (12)
Bagikan:

Oleh: AR Piliang

Kewajiban Lain Terhadap Tubuh

Mencabut/menghilangkan Bulu Ketiak

Bulu ketiak adalah bulu yang tumbuh di bawah ketiak. Bulu ketiak mulai tumbuh begitu usia seseorang menanjak baligh. Bulu ketiak tumbuh beriringan dengan tumbuhnya bulu-bulu lain seperti kumis, bulu dada, bulu tangan, bulu kaki dan bulu kemaluan.

Tumbuh di tempat yang tersembunyi di bawah ketiak, membuat kondisinya menjadi lembab, dan ada juga yang selalu basah oleh keringat. Kondisi lembab seperti ini, ditambah dengan suhu di atas suhu rata-rata bagian tubuh yang lain, membuat ketiak rawan terhadap tumbuh kembangnya jamur, kuman dan bakteri.

Oleh karena itu, guna menjaga ketiak tetap bersih, sehat, dan tidak berbau, serta terhindar dari penyakit, maka Rasulullah SAW menganjurkan agar bulu ketiak itu dicabut atau dicukur.

عن أبي هريرة رضي الله عنه، عَنِ النَبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَلفِطْرَةُ خَمْسٌ (أَوْ خَمْسٌ مِنَ أَلفِطْرَةِ) : أَلخِتَانُ، وَالإسْتِحْدَادُ، وَتَقْلِيْمُ الأَظْفَارِ، وَنَتْفُالإِبْطِ، وَقَصُّ الشَّارِبِ، (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW, beliau bersabda: Fithrah itu ada lima (lima hal termasuk fithrah) yaitu khitan, menggunting/memangkas rambut, memotong kuku, mencabut/menghilangkan bulu ketiak, dan menggunting kumis
Rasulullah SAW memberikan batas waktu paling lambat untuk mencabut atau mencukur bulu ketiak yakni 40 hari.
عن أنس بن مالك قال: وَقْتَ لَنَا رَسوُلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ قَصِّ الشَّارِبْ، وَتَقْلِيْمِ الأَظَفَارِ،وَخَلْفِ العَانَةِ، ونَتْفِ الإِبْطِ: أَنْ لاَ نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا (رواه مسلم وابن ماجة)

Dari Anas bin Malik r.a. katanya: Rasulullah SAW telah menentukan waktu bagi kita dalam masalah memotong kumis, memotong kuku, mencukur bulu kemaluan, dan mencabut bulu ketiak, agar kamu tidak membiarkannya lebih dari 40 hari.

Memangkas Kumis

Kumis adalah bulu yang tumbuh di atas bibir. Kumis mulai tumbuh begitu usia seseorang menanjak baligh. Tumbuhnya kumis biasanya beriringan tumbuhnya bulu-bulu lain seperti bulu ketiak, bulu dada, bulu tangan, bulu kaki dan bulu kemaluan.

Kumis dapat tumbuh lebat dan panjang. Kumis menampakkan keindahan, menambah ketampanan, kegagahan dan wibawa seorang laki-laki dewasa. Banyak perempuan yang terpikat kepada seorang laki-laki karena penampilan kumisnya.

Besarnya peran kumis dalam mempengaruhi penampilan seorang laki-laki, maka sebahagian masyarakat dunia membuat kontes kumis dengan berbagai macam corak tatanan dan tampilannya.

Dalam hal perawatan, Islam lebih menekankan perawatan kumis tersebut tidak saja dari sisi kerapian dan keindahannya, akan tetapi juga pada masalah kebersihannya. Bahkan perawatan pada sisi ini lebih ditonjolkan. Rasulullah SAW memberikan aturan perawatan agar panjang kumis tidak boleh melebihi garis luar bibir atas. Kumis tidak diperbolehkan menutupi bibir atas apalagi menutupi mulut. Apabila panjang kumis telah melewati garis bibir tersebut, maka sudah harus dipotong.

عن أبي هريرة رضي الله عنه، عَنِ النَبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَلفِطْرَةُ خَمْسٌ (أَوْ خَمْسٌ مِنَ أَلفِطْرَةِ) : أَلخِتَانُ، وَالإسْتِحْدَادُ، وَتَقْلِيْمُ الأَظْفَارِ، وَنَتْفُالإِبْطِ، وَقَصُّ الشَّارِبِ، (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW, beliau bersabda: Fithrah itu ada lima (lima hal termasuk fithrah) yaitu khitan, menggunting/memangkas rambut, memotong kuku, mencabut/menghilangkan bulu ketiak, dan menggunting kumis.

Sama seperti perawatan terhadap bulu ketiak, Rasulullah SAW juga memberikan batas waktu paling lambat untuk memotong kumis yakni 40 hari.

عن أنس بن مالك قال: وَقْتَ لَنَا رَسوُلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ قَصِّ الشَّارِبْ، وَتَقْلِيْمِ الأَظَفَارِ،وَخَلْفِ العَانَةِ، ونَتْفِ الإِبْطِ: أَنْ لاَ نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا (رواه مسلم وابن ماجة)
Dari Anas bin Malik r.a. katanya: Rasulullah SAW telah menentukan waktu bagi kita dalam masalah memotong kumis, memotong kuku, mencukur bulu kemaluan, dan mencabut bulu ketiak, agar kamu tidak membiarkannya lebih dari 40 hari.

Mencukur Bulu Ari-Ari/Kemaluan

Secara alamiah kemaluan manusia ditumbuhi bulu. Bulu kemaluan ini tumbuh, seiring pertumbuhan dan perkembangan seseorang anak menuju masa baligh atau masa kedewasaannya. Bulu kemaluan tumbuh bersamaan dengan tumbuhnya kumis, bulu dada, bulu tangan dan bulu kaki, dan bulu ketiak.

Terletak di selangkangan di pangkal paha, senantiasa tertutup oleh pakaian dalam, kemaluan hampir dipastikan selalu berada dalam kondisi lembab, bahkan sering basah oleh keringat.

Tumbuhnya bulu akan menambah tingkat kelembaban di sekitar kemaluan. Kondisi lembab seperti ini, ditambah dengan suhu di atas suhu rata-rata bagian tubuh yang lain, memudahkan tumbuhnya jamur dan berkembang biaknya kuman dan bakteri.

Agar daerah kemaluan senantiasa terlihat kering dan terbebas dari jamur, kuman dan bakteri, maka dibutuhkan perawatan lebih. Hal ini tentu saja membutuhkan waktu, tenaga dan biaya, yang pada akhirnya akan mengganggu pekerjaan dan aktifitas lain.

Guna meningkatkan efektifitas hidup, Rasulullah SAW memberikan cara yang mudah, murah dan efektif agar kemaluan selalu bersih dan sehat, dengan cara mencukur bulu kemaluan secara teratur.

عن عائشة رضي الله عنها قال: قال رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: عَشْرٌ مِنَ الفِطْرَةِ: قَصُّ الشَّارِبِ، وَإِغْفَاءُاللَّحْيَةِ، وَالسِّوَاكُ، وَاسْتِنْشَاقُ المَاءِ، وَقَصُّ الأَظْفَارِ، وَغَسْلُ البَرَاجِمِ، وَنَتْفُ الإِبْطِ، وَخَلْقُ العَانَةِ، وَانْتِقَاصُ المَاءِ، وَالمَضْمَضَةُ (رواه مسلم)

Dari Aisyah r.a., ia berkata; Rasulullah SAW telah bersabda: Ada sepuluh hal termasuk fithrah, yaitu: Menggunting kumis, membersihkan jenggot, menggosok gigi, menghirup/mengisap air untuk membersihkan lubang hidung, memotong kuku, membasuh ruas-ruas jari, menghilangkan bulu ketiak, mencukur rambut kemaluan, dan menggunakan air (untuk istinjak), dan berkumur-kumur,”

Sama seperti perawatan kebersihan terhadap kumis, bulu ketiak, Rasulullah SAW juga menetapkan batas waktu mencukur bulu kemaluan selambat-lambatnya 40 hari.


عن أنس بن مالك قال: وَقْتَ لَنَا رَسوُلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ قَصِّ الشَّارِبْ، وَتَقْلِيْمِ الأَظَفَارِ،وَخَلْفِ العَانَةِ، ونَتْفِ الإِبْطِ: أَنْ لاَ نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا (رواه مسلم وابن ماجة)

Dari Anas bin Malik r.a. katanya: Rasulullah SAW telah menentukan waktu bagi kita dalam masalah memotong kumis, memotong kuku, mencukur bulu kemaluan, dan mencabut bulu ketiak, agar kamu tidak membiarkannya lebih dari 40 hari.

Mencuci Kemaluan Setelah Bersenggama

Bila seorang suami menyetubuhi isterinya atau bersenggama, maka terjadilah percampuran dua cairan tubuh, yakni cairan sperma (dari laki-laki) dengan cairan vagina (dari perempuan). Pada saat hubungan sekseual berakhir kedua cairan yang telah menyatu ini, sebahagiannya akan menempel pada batang kemaluan laki-laki.

Meskipun kedua cairan itu bukan najis, namun Rasulullah SAW menyuruh untuk membersihkan batang kemaluan laki-laki dari cairan sperma dan vagina yang menempel padanya. Mencuci kemaluan ini dilakukan;

Ketika mau berwudhuk setelah melakukan hubungan seksual/bersenggama, terutama ketika hendak mengulangi hubungan seksual untuk kedua kali atau seterusnya, dan

Ketika akan melakukan mandi junub (melakukan hubungan seksual/senggama)

عن عائشة رصي الله عنها قالت: كَانَ رَسوُلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ إِذَااغْتَسَلَ مِنَ الجِنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ، ثُمَّ يُفْرِعْ بِيَمِيْنِهِ عَلَى شِطَلِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ، ثُمَّ يَأْ خُذُالمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى أُصُولِ الضَّعْرِ، ثُمَّ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ حَفَنَاتٍ، ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ، ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ (متّفق عليه)

Dari Aisyah r.a., ia berkata; Adalah Rasulullah SAW mandi jinabat, beliau mulai dengan mencuci dua tangannya, lalu beliau menyiramkan dengan yang kanan atas yang kiri, lalu beliau mencuci kemaluannya, lalu berwudhuk, lalu beliau mengambil air, lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke pangkal-pangkal rambutnya, lalu beliau menyiram kepalanya tiga kali siraman, lalu beliau menyiram seluruh tubuhnya, kemudian mencuci kedua kakinya”.

Semoga bermanfaat

Bagikan: