Bagaimana Semestinya Menjadi Makmum Yang Baik
Bagikan:

Oleh: AR Piliang

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Shalat berjamaah adalah shalat bersama-sama di satu tempat, yang terdiri dari seorang i-mam dan satu atau sekelompok makmum. Imam shalat bertindak sebagai pimpinan dan koman-dan yang mengarahkan dan mengomandoi makmum. Sementara makmum merupakan pasukan yang sedang dipimpin dan dikomandoi oleh seorang imam.

Bagaimana Menjadi Makmum yang Baik

Pada kesempatan ini, kita akan membicarakan, bagaimana semestinya cara makmum dalam mengikuti shalat berjamaah bersama imam. Sebagai pedoman, mari kita ikuti petunjuk pelaksa-naannya dari Rasulullah SAW, sebagai berikut:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيّ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّمَا جُعِلُ الإِمَامُ لِيوُءتَمَّ بِهِ، فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا، وَلاَ تُكَبِّرُوا حَتَّى يُكَبِّرَ، وَإِذَا رَكَعَ فَرْكَعُوا، وَلاَتَرْكَعُوا حَتَّى يَرْكَعَ، وَإِذَا قَالَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، فَقُولُوا : أَللهُمَ رَبَّنَالَكَ الحَمْدُ، وَإِذَا سَجَدَ فَسْجُدُوا، وَلاَتَسْجُدُواحَتَّى يَسْجُدَ، وَإِذَا صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا، وَإِذَا صَلَّى قَاعِدًا فَصَلُّوا قُعُودًا أَجْمَعِيْنَ (رواه أبو داود)

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Dijadikan imam itu tidak lain, melainkan untuk dituruti. Apabila imam takbir, kalianpun takbir dan jangan-lah kalian bertakbir, sehingga imam itu bertakbir. Bila ia rukuk, hendaklah kalian rukuk dan janganlah rukuk, sehingga ia rukuk. Apabila ia membaca “sami‘allahu liman hami-dah”, maka kalian harus membaca “Allahumma rabbana lakalhamdu”. Apabila ia sujud, maka sujudlah kalian dan jangan sujud, sehingga ia sujud. Apabila ia shalat dengan ber-diri, maka kalian shalat sambil berdiri dan apabila ia shalat sambil duduk, shalatlah ka-lian sambil duduk.

  1. Makmum mestilah mengikuti sepenuhnya, apa yang dikerjakan imam shalat. Imam ada-lah komandan bagi makmum yang berada di belakangnya. Cara makmum mengikuti i-mam, adalah setelah imam itu selesai memberi aba-aba.
  2. Makmum mengucapkan takbir, setelah imam selesai mengucapkan takbir. Makmum tidak dibolehkan mengucapkan takbir, bersamaan dengan imam mengucapkan takbir.
  3. Makmum bergerak rukuk, bila imam sudah rukuk (sudah dalam posisi rukuk). Untuk me-nandai imam sudah dalam posisi rukuk, yakni dengan selesainya ia takbir. Makmum tidak dibenarkan bergerak untuk rukuk, bersamaan dengan gerakan imam.
  4. Makmum bangkit dari rukuk, pabila imam selesai mengucapkan “sami’allahu liman ha-midah.” dan berdiri tegak lurus, dengan membaca “Allahumma rabbana lakalhamdu.” Makmum tidak dibenarkan bangkit bersamaan dengan bangkitnya imam.
  5. Makmum bergerak sujud setelah imam meletakkan keningnya di tempat sujud. Hal ini da-pat ditandai dengan selesainya ia takbir. Makmum tidak dibenarkan bergerak untuk sujud bersamaan dengan gerakan imam mau sujud.
  6. Makmum baru boleh bangkit dari sujud, ketika imam telah berada pada posisi duduk atau berdiri sempurna dan selesai mambaca takbir. Makmum tidak dibenarkan bangkit bersa-maan dengan bangkitnya imam.
  7. Begitu juga ketika bangkit untuk berdiri pada rakaat ketiga. Makmum baru boleh bangkit setelah imam berdiri tegak dan selesai membaca takbir.
  8. Begitulah seterusnya, makmum mesti menunggu imam selesai dengan bacaan takbirnya, tanda perpindahan dari satu rukun shalat ke rukun shalat yang berikutnya.
  9. Selain kaharusan di atas, ada beberapa kewajiban yang mesti dapat dilakukan oleh mak-mum, terutama beberapa orang (2 atau 3) yang berdiri pas di belakang imam, yakni:
    a. Mengingat imam, bila: bacaan imam salah atau kurang, kekurangan atau kelebihan rukun shalat, dan
    b. Menggantikan posisi imam, bila imam berhalangan tetap sebagai imam, misalnya: Buang angin (kentut), pingsan dan lain-lain.

INGAT !!!
Perintah shalat adalah perintah “tegakkan olehmu” (اقيموا) yaitu:

  1. Menegakkan pelaksanaan aturan yang telah ditetapkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW mengenai shalat, didalam shalat, dan
  2. Menegakkan isi komunikasi yang dibicarakan dengan Allah ketika shalat, dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga bermanfaat.

Bagikan: