HIDUP SEHAT ala Rasulullah SAW (21)
Bagikan:

Oleh: AR Piliang

SUMBER BAHAN MAKANAN DAN MINUMAN

Sumber Bahan Minuman

Air

Air bukan hanya sebagai sumber air minum, akan tetapi lebih daripada itu air adalah sumber kehidupan. Bumi ini setelah diciptakan merupakan sebuah benda mati. Akan tetapi ianya menjadi hidup setelah Allah turunkan air hujan dari langit. Sebagai sumber air minum, Allah memberikannya dalam bentuk air hujan yang turun dari langit, mata-mata air yang memancar dari dalam bumi, sungai-sungai yang mengalir, danau dan telaga.

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقاً فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ (الأنبياء: ٣٠)
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS. 21: 30)

هُوَ الَّذِي أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لَّكُم مِّنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ (النّحل:١٠)
Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu (QS. 16: 10)

وَآيَةٌ لَّهُمُ الْأَرْضُ الْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَاهَا وَأَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبّاً فَمِنْهُ يَأْكُلُونَ ¤ وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّاتٍ مِن نَّخِيلٍ وَأَعْنَابٍ وَفَجَّرْنَا فِيهَا مِنْ الْعُيُونِ ¤ (يس:٣٣-٣٤)
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan. Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air.(QS. 36: 33-34)

وَهُوَ الَّذِي مَدَّ الأَرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْهَاراً وَمِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (الرّعد:٣)
Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan , Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.(QS. 13: 3)


Susu

Sumber bahan minuman berikutnya adalah susu. Susu biasa didapatkan dari hewan ternak seperti sapi, kerbau, unta, kambing dan biri-biri. Dalam jumlah terbatas susu juga dapat diperoleh dari kuda.
وَإِنَّ لَكُمْ فِي الأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُّسْقِيكُم مِّمَّا فِي بُطُونِهِ مِن بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَّبَناً خَالِصاً سَآئِغاً لِلشَّارِبِينَ (النحل: ٦٦ )
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya

عن ابن عمر، قال: أُتِيَ النَّبِيُّ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بجُبْنَةٍ فى تَبوْكَ، فَدَعَا بِسِكِّيْنٍ، فِسَمَّى وَقَطَعَ (رواه أبوداود)
Dari Ibnu Umar r.a., dia berkata; pada waktu perang Tabuk, Rasulullah SAW disuguhi keju, maka beliau minta diberi pisau.

Madu

Sumber bahan minuman berikutnya adalah madu. Susu biasa didapatkan dari lebah atau tawon.

ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلاً يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاء لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (النحل: ٦٩)
kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan (QS.16: 69)

Buah

Buah, selain dimakan langsung, juga dapat dijadikan sebagai sumber minuman segar dan bergizi. Hampir semua jenis buah dapat dijadikan sebagai sumber bahan minuman.
Membuat minuman dari buah adalah dengan memeras buah tersebut, kemudian diambil air perasannya. Saat ini cara praktis mendapatkan minuman dari buah adalah dengan mengubah buah menjadi jus.

وَمِن ثَمَرَاتِ النَّخِيلِ وَالأَعْنَابِ تَتَّخِذُونَ مِنْهُ سَكَراً وَرِزْقاً حَسَناً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (النّحل: ٦٧)
Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.(QS. 16: 67)

Semoga bermanfaat

Bagikan:
Tabedo – Bagian 23
Bagikan:

Oleh: Phillar Mamara

Pukul 11.30 malam pertunjukan film usai. Vitlan dan teman-temannya tetap duduk ditempat menunggu penonton lain keluar gedung bioskop. Mereka baru beranjak dari bangku penonton ketika penonton yang masih berada di dalam gedung bios-kop tinggal sedikit. Mereka pulang dengan jalan kaki, seperti kebanyakan penonton lainnya. Ada juga sebahagian penonton pulang dengan naik be-cak, dan sedikit dari mereka, yang datang dan pulang naik kereta.

”Mil, Njas, Man, Rul, besok aku berangkat ke Tanjung Balai. Aku belum tahu kapan baliknya,” kata Vitlan kepada mereka.
”Ada urusan apa kau ke sana Lan?” tanya Jamil.
”Urusan itu… masak kau tak tau Mil,” goda Maman.
”Iya Lan, urusan cewek yang hari tu, siapa namanya? I … I … Icha, ya Icha. Dah kek mana kau sama dia, rupanya Lan?” tanya Jamil bersemangat.
”Kalian dengarlah dulu aku,” pinta Vitlan.
”Haa, ya ya,” jawab Jamil.
”Begini ceritanya. Ini sama kalian saja, kuceritakan ni ya. Beberapa waktu yang lalu bapak si Icha itu disidangkan untuk terakhir kalinya dan dijatuhi hukuman 18 tahun penjara …”
”Haaa (serempak). Bapaknya kenapa rupanya, merampok, membunuh,” potong Jamil.
”Inilah kau, main potong saja. Dengar dululah penjelasanku. Bapaknya itu, kan kepala Dinas, eh kepala Kantor. Ah ndak tahu aku. Pokoknya, Kepalalah. Ia dituduh menggelapkan dana anggaran yang ada di kantornya,” kata Vitlan.
”Banyak Lan?” tanya Anjas.
”Dengarnya ratusan juta,” kata Vitlan.
”Perampok rupanya,” selentik Jamil spontan.
Anjas menyikut rusuk Jamil sambil mengerlingkan matanya kepada Jamil. Jamil diam.
”Jadi Dia sangat terpukul dengan kenyataan itu, Dia merasa malu sekali, karenanya dia sekarang mengucilkan dirinya ke tempat neneknya di sana. Aku harus ke sana melihat kondisinya. Mudah-mudahan kehadiranku dapat memperbaiki keadaan,” jelas Vitlan.

Mereka telah melewati masjid raya. Sampai di depan sebuah gang.
”Kami balik ya,” kata Jamil dan Anjas berbarengan sambil melambaikan tangan dan berlalu masuk gang.
Bertiga mereka berjalan menyusuri trotoar jalan hingga sampai di depan kedai nasi Mak.

”Yok balik, aku dah ngantuk kali,” kata Maman langsung menyeberang jalan, sambil melambaikan tangan. Vitlan dan Basrul balas melambaikan ta-ngan.
”Rul, kau dah mau balik pulak?” tanya Vitlan.
”Ya, besok aku ada kerjaan,” jawab Basrul.
”Ntar Rul, aku mau ngomong samamu sebentar,” ajak Vitlan lalu menggamit lengan Basrul ke dalam kedai, dan mengambil tempat duduk di pojok sebelah belakang.
”Begini Rul, kira-kira sepuluh hari yang lalu, Pak A Kiat datang kemari menjumpaiku, dan…
”Ntar Lan, Pak A Kiat itu siapa, dan apa hubungannya dengan pembicaraan kita ini?” potong Basrul.
”Lan, jaga kedai ya, Mak dah ngantuk,” kata mak.
”Ya Mak,” jawab Vitlan.
”Hai Rul, kau dengar aku dulu, jangan asal potong saja. Kau, sama pula kek si Jamil, kutengok. Pak A Kiat itu adalah orang tua dari orang yang tabrakan tempo hari, yang kita datang memberitahu ke rumahnya malam itu, ingat kau ndak,” jelas Vitlan.
”Haa ya, ya, ya ha’a, aku ingat,” jawab Basrul.
”Dia datang ke sini untuk mengambil kereta anaknya, yang kusimpan di samping belakang, terus sebelum beliau pamit, ia memberiku amplop ini (sembari mengeluarkan amplop berisi uang dari kantong celananya), katanya sebagai tanda terima kasih telah susah-susah mencari rumahnya malam-malam lagi,” jelasnya, menirukan pak A Kiat.
”Dikasih berapa Lan?” tanya Basrul.
”Ndak tahu, belum kubuka, bukalah!” kata Vitlan menyodorkan amplop tersebut kepada Basrul.
Basrul membuka amplop dan menghitungnya.
”Lima puluh ribu Lan,” kata Basrul.
”Ah masak, banyak kali,” sambung Vitlan heran dan setengah tidak percaya.
”Benar, cobalah kau hitung sendiri,” kata Basrul sambil menyodorkan uang tersebut.
Vitlan menghitung uang tersebut dan
”Betul ya, lima puluh ribu,” decak Vitlan.
”Kita kan berlima waktu itu, jadi uang ini kita bagi limalah ya,” lanjut Vitlan.
”Begini saja Lan. Tadi kau bilang kau mau ke Tanjung Balai besok, dan baliknya belum tahu kapan. Coba kau bilang dulu samaku, apa maksudnya belum tahu itu,” tanya Basrul.
”Ya … aku kan ndak tahu apa yang sebenarnya terjadi di sana Rul, makanya ku bilang belum tahu baliknya kapan. bisa saja aku di sana hanya satu dua hari saja, bisa juga sepekan, dua pekan, sebulan, atau malah ndak balik sama sekali ke sini,” jelas Vitlan serius.
”Ya ya, aku paham. Kalau begitu kau bawa saja uang itu semua, untuk keperluanmu, karena bagaimanapun kau mesti punya cadangan uang yang cukup untuk menghadapi semua ini Lan,” kata Basrul.
”Iya Rul, tapi…
”Sudahlah Lan. aku tahu maksudmu. Untuk teman-teman yang lain itu, biar aku nanti yang menjelaskannya. Sekarang kau kantongi saja uang itu.” potong Basrul sambil merangkul dan menepuk-nepuk bahu Vitlan.


Vitlan terharu, matanya berkaca-kaca menatap Basrul. Ia bangkit memeluk temannya itu.

”Sudahlah Lan, rejekimulah itu,” lanjut Basrul (sambil menepuk-nepuk bahu Vitlan).

Ia duduk kembali. Basrul mengambil rokok yang tadi diletakkan Vitlan di atas meja sebatang dan menghisapnya. Vitlan ikut mengambil sebatang dan menyulutnya. Asap rokok bergulung-gulung ke udara.

”Aku pulang ya Lan, sudah larut dan selamat jalan untukmu,” kata Basrul sembari berdiri dan berjalan ke depan.

Vitlan ikut berdiri dan mengiring di samping Basrul, sampai di depan kedai.

”Yok Lan,” kata Basrul sambil menepuk bahu Vitlan kemudian berlalu.
”Yok Rul,” balas Vitlan sambil melambaikan tangan.

Vitlan kembali ke dalam kedai. Dia menuju steling nasi memperhatikan lauk-lauk yang ada di sana. Dia tak tertarik, lalu menutupkan kembali kain penutup steling. Ia kemudian beranjak ke steling yang satunya lagi, lalu menghidupkan kompor dan memasak mie tiaw, makanan kesukaannya.

bersambung

Bagikan:
Hidup Sehat ala Rasulullah SAW (20)
Bagikan:

Oleh: AR Piliang

Sumber Bahan Makanan Dan Minuman

Berburu dengan menggunakan senapan/bedil

Setelah manusia menemukan senapan/bedil, maka banyak orang menggunakan senjata ini untuk berburu binatang buruan, baik di darat, maupun di laut dan di udara.

يَسْأَلُونَكَ مَاذَا أُحِلَّ لَهُمْ قُلْ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ وَمَا عَلَّمْتُم مِّنَ الْجَوَارِحِ مُكَلِّبِينَ تُعَلِّمُونَهُنَّ مِمَّا عَلَّمَكُمُ اللّهُ فَكُلُواْ مِمَّا أَمْسَكْنَ عَلَيْكُمْ وَاذْكُرُواْ اسْمَ اللّهِ عَلَيْهِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (المائدة:٤)
Mereka menanyakan kepadamu: “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?”. Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya untuk berburu; kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu . Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya) . Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya. (QS.5: 4)

أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ مَتَاعاً لَّكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ وَحُرِّمَ عَلَيْكُمْ صَيْدُ الْبَرِّ مَا دُمْتُمْ حُرُماً وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِيَ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (المائدة: ۹٦)
Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan (QS. 5: 96)

عن عدي بن حاتم رضي الله عنه قال: قَالَ لِي ذَكَرَأَصْحَابُ رَسُولُ اللهُُُ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا أَرْسَلْتَ كَلْبَكَ؛فَاذْكُرِ اسْمَ اللهِ، فَإِنْ أَمْسَكَ عَلَيْكَ، فَأَدْرَكْتَهُ حَيًّا،فَاذْبَحْهُ، وَإِنْ أَدْرَكْتَهُ قَدْ قَتَلَ وَلَمْ يَأْكُلْ مِنْهُ؛ قَكُلْهُ، وَإِنْ وَجَدْتَ مَعَ كَلْبِكَ كَلْبًا غَيْرُهُ وَقَدْ قَتَلَ؛ فَلاَ تَأْكُلْ، فَإِنَّكَ لاَتَدْرِيْ أَيَّهُمَا قَتَلَهُ، وَإِنْ رَمَيْتَ بِسَهْمِكَ؛ فَاذْكُرِاسْمَ اللهِ، فَإِنْ غَابَ عْنْكَ يَوْمًا، فَلَمْ تَجِدْ فِيْهِ إِلاَّ أَثَرَسَهْمِكَ؛ فَكُلْ إِنْ شِئْتَ، وَإِنْ وَجَدْتَهُ غَرِيْقًا فِيْ المَاءِ، فَلاَ تَأْكُلْ (متّفق عليه)
Dari Adi bin Hatim r.a., katanya; Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kamu melepas anjing pemburumu dengan menyebut nama Allah, lalu ia menangkap hewan buruan untukmu, jika hewan buruan tersebut engkau dapati masih hidup, maka sembelihlah, dan jika kamu temukan telah dibunuh oleh anjingmu tanpa dimakannya, maka makanlah. Apabila ada anjing lain yang menyertai anjingmu lalu hewan buruan tersebut engkau temukan telah terbunuh, maka janganlah kamu memakannya, karena kamu tidak tahu apakah anjingmu ataukah anjing lain terse-but yang membunuhnya. Apabila kau membidikkan panahmu maka sebutlah nama Allah. Jika hewan yang panah itu baru kamu temukan kemudian setelah satu hari sedang di tubuhnya tidak ada tanda luka lain, kecuali terkena panahmu, maka makanlah, jika kamu suka. Apabila kamu menemukannya tenggelam di dalam air, maka janganlah kamu makan.
Senjata yang digunakan untuk berburu haruslah senjata yang dapat melukai (senjata tajam). Senjata berburu tidak diperkenankan menggunakan senjata tumpul seperti tulang, batu, kayu, atau benda tumpul lainnya. Senjata-senjata seperti ini dapat membunuh akan tetapi tidak dapat melukai atau mengalirkan darah.

عن سعيد بن جبير، أَنَّ قَرْيْبًا لِعَبْدِاللهِ مُغَقَّلِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ خَذّفَ قَالَ: فَنَهَاهُ، قَالَ: إِنَّ رَسُولُ اللهُُُ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الخَذْقِ، وَقَالَ: إِنَّهَا لاَ تَصِيْدُ صَيْدًا، وَلاَتَنْكَأَ عَدُوًّا، وَلٰكِنَّهِاَ تَكْسِرُ السِّنَّ وَتَفْقَـأُ العَيْنَ (متّفق عليه)
Dari Said bin Jubair r.a., bahwa kerabat Abdullah bin Mughaffal r.a. berburu dengan lemparan batu, lalu Said melarangnya, kata Said: Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang berburu dengan lemparan batu. Kata beliau: “Lemparan batu tidak bisa menembus tubuh hewan buruan dan tidak membunuh dengan melukainya, tetapi hanya bisa mematahkan tulang dan membuat mata menonjol”

Burung dan Unggas

Sumber bahan makanan lain adalah burung-burung yang terbang di udara. Begitu juga segala jenis unggas seperti; ayam, itik, belibis, angsa, ruak-ruak dan lain sejenisnya.

وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُونَ (الواقعة: ٢١)
dan daging burung dari apa yang mereka inginkan (QS. 56: 21).

Semoga bermanfaat

Bagikan:
Tabedo – Bagian 22
Bagikan:

Oleh: Phillar Mamara

”Yok Bang,” katanya.


Bang Giman mulai mengayuh, becak bergerak perlahan, meninggalkan kediaman Ibu Cicik. Vitlan melambaikan tangan pada mereka bertiga kemudian hilang dikeremangan malam.

!!!

Di tengah pejalanan dekat masjid raya, di seberang jalan, Vitlan melihat Jamil, Anjas, Maman dan Basrul bejalan beriringan, berlawanan arah dengan becak yang ditumpangi Vitlan.

”Bang, Bang, ntar Bang,” kata Vitlan sembari menepuk-nepuk tangan kiri abang becak.

Seketika becak berhenti, Ia menyerahkan uang Rp.50,- kepada tukang becak, kemudian turun dan setengah berlari menyeberang jalan.

”Hei, hei, ke mana kalian?” tanya Vitlan kepada mereka.
”Hei Lan,” jawab mereka serentak.
”Ada film bagus di Paradiso,” jawab Basrul.
”Film silat, bintangnya Fu Shen sama Lo Lieh,” sambung Jamil yang memang sangat hobbi film silat.
”Kau ke mana saja Lan?” tanya Jamil.
”Aku dicari-cari aparat, jadi untuk sementara aku harus menghindar dulu,” jawab Vitlan yang berjalan di tengah-tengah teman-temannya.
”Katanya kau sempat ditahan ya Lan?” tanya Anjas.
”Darimana kau tahu?” Vitlan balik bertanya sambil tertawa.
”Ndak, aku dengar selentingan begitu,” jawab Anjas juga tertawa.
”Aku memang sempat dicegat aparat waktu pulang kuliah, tu di depan Makam Pahlawan, dan dibawa ke Koramil …”
”Hah … jadi kau sempat ditahan Lan?” potong Jamil dengan suara sedikit meninggi, sembari memegang bahu Vitlan yang membuat langkah Vitlan tertahan.
”Hampir,” jawab Vitlan.
”Hampir kek mana?” lanjut Jamil.
”Ya, hampir ditahan,” jelas Vitlan.
”Trus, trus,” tanya Jamil lagi.
”Setelah sampai di kantor Koramil, aku diinterogasi. Tengah aku diinterogai tersebut datang Bang Hombing. Interogasi dihentikan, kemudian aku dilepaskan,” jelas Vitlan.
”Trus, kau disiksa ndak Lan?” selidik Jamil.
”Ndak, aku baru ditanya tiga empat pertanyaan, Bang Hombing datang. Terus aku dikeluarkan. … Untung Bang Hombing datang tepat pada waktunya. Kalau tidak mungkin ceritanya sudah lain,” jelas Vitlan.
”Hidupmu memang penuh keberuntungan Lan. Punya mak angkat yang sangat sayang dan penuh perhatian, disegani orang-orang tua, anak kuliahan, dan digila-gilai banyak cewek cantik lagi,” puji Anjas sambil menepuk-nepuk bahu Vitlan.
”Alaaah, kau bisa saja Njas,” jawab Vitlan.
”Betul kok Lan, barangkali cuma nasibmu saja yang belum menjadi orang hebat, Lan,” bela Anjas.
”Aku ndak pernah bermimpi jadi orang hebat, yang penting bagiku adalah bagaimana kehadiranku bisa memberi manfaat bagi orang lain, Njas. Hanya itu saja,” kata Vitlan.
”Aku doakan agar kau bisa mencapai apa yang kau inginkan, Lan,” balas Anjas.
”Makasih Njas,” sahutnya.

Mereka telah sampai di depan kolam renang Paradiso, tempat di mana mereka akan menonton film.

Di area bagian dalam Paradiso tersebut terdapat kolam renang, yang pada siang hari biasa digunakan oleh anak sekolah dan masyarakat untuk belajar berenang, pembinaan atlit, maupun untuk kebugaran dan kesenangan belaka. Sementara pada bagian lain terdapat gedung bioskop dengan bangunan setengah terbuka, yang digunakan untuk pemutaran film hanya pada malam hari saja.

Halaman Paradiso telah ramai oleh orang-orang yang akan menonton film. Penonton film di sini umumnya anak-anak muda penggemar film silat. Ada yang tegak-tegak dekat pagar, ada yang melihat-lihat papan iklan film yang sedang dan akan diputar. Ada juga yang duduk-duduk di bok, ada yang bersandar di dinding bangunan.

Banyak juga pedagang asongan yang menjajakan aneka barang dagangan mereka seperti: kacang rebus dan jagung rebus, yang menggunakan gerobak dayung; pedagang kacang goreng, dengan ciri khasnya, sumpit dan suluh kecil dari kaleng yang diberi sumbu kain; kacang tojin, kuaci, bon-bon, rokok dan lain-lain.

”Hei, hei, mana duitnya,” kata Jamil pada Vitlan dan teman lainnya.
”Malam ini biar aku yang traktir, berapa harga tiketnya Mil?” kata Vitlan.
”Rp.75,-” jawabnya.

Vitlan mengeluarkan dompet dan mengambil uang lembaran lima ratus rupiah dan menyerahkannya kepada Jamil. Jamil menerima uang tersebut dan berlalu. Tak lama kemudian ia telah kembali dengan lima lembar tiket.

Pintu gerbang bagian dalam Paradiso telah dibuka. Para penonton pertunjukan sebelumnya keluar. Lima belas menit kemudian, penonton pertunjukan berikutnya dipersilakan masuk. Mereka masuk berdesak-desakkan, agar dapat tempat duduk yang mereka inginkan, karena di Paradiso tidak dikenal sistim penomoran dan kelas tempat duduk, seperti pada bioskop umumnya. Harga tiketnya pun tidak ada perbedaan, semua sama.

Vitlan dan teman-temannya ikut berdesak-desakan masuk ke dalam. Sampai di dalam, mereka mencari tempat duduk di sebelah belakang. Vitlan duduk diapit oleh Basrul dan Maman.

Potongan-potongan film yang akan segera diputar (ekxtra film) dan berbagai iklan produk barang, telah ditayangkan. Penonton berteriak, karena film yang ditunggu-tunggu belum juga diputar.

”Wuuuhhh,” setiap kali iklan berganti.
Sampai tiba waktunya film yang dinanti mulai ditayangkan. Penonton mulai fokus ke layar bios-kop. Pada saat adegan laga yang seru, penonton ikut berteriak,
”Ciaatt, ciaatt, ciaatt,” gema suara di ruang bioskop.

Suasana gedung bioskop pun menjadi tambah riuh oleh suara penonton. Suasana riuh seperti ini berlangsung sampai pertunjukan film berakhir.

bersambung

Bagikan:
Hidup Sehat ala Rasulullah SAW (19)
Bagikan:

Oleh: AR Piliang

SUMBER BAHAN MAKANAN DAN MINUMAN

Sumber Bahan Makanan

Ikan-Ikanan

Sumber bahan makanan selanjutnya adalah yang berasal dari jenis ikan atau ikan-ikanan, seperti; ikan, udang, belut, kepiting, tripang, lokan, cumi-cumi, kerang-kerangan, dan lain sebagainya.

Ikan-ikanan merupakan sumber protein hewani yang paling aman bagi manusia. Hanya beberapa jenis saja yang dianggap cukup riskan dikonsumsi oleh orang-orang dengan gejala dan atau mengidap penyakit tertentu. Oleh karena itu manusia dianjurkan untuk selalu mengonsumsi jenis ikan-ikanan ini.

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُواْ مِنْهُ لَحْماً طَرِيّاً وَتَسْتَخْرِجُواْ مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُواْ مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (النحل: ١٤)

Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur (QS. 16.14)

أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ مَتَاعاً لَّكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ وَحُرِّمَ عَلَيْكُمْ صَيْدُ الْبَرِّ مَا دُمْتُمْ حُرُماً وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِيَ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (المائدة: ٩٦)

Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan (QS. 5: 96)

Hewan Ternak

Sumber bahan makanan berikutnya adalah hewan ternak seperti; unta, lembu. kerbau, kambing, biri-biri, kelinci, ayam, itik, dan burung. Hewan merupakan sumber protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَوْفُواْ بِالْعُقُودِ أُحِلَّتْ لَكُم بَهِيمَةُ الأَنْعَامِ إِلاَّ مَا يُتْلَى عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّي الصَّيْدِ وَأَنتُمْ حُرُمٌ إِنَّ اللّهَ يَحْكُمُ مَا يُرِيدُ (المائدة: ١)
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu . Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.(QS.5:1)


وَمِنَ الأَنْعَامِ حَمُولَةً وَفَرْشاً كُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ (الأنعام:١٤٢)
Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk di-sembelih. Makanlah dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(QS.6: 142)

وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُّسقِيكُم مِّمَّا فِي بُطُونِهَا وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ (المؤمنون:٢١)
Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan,(QS. 23: 21)

اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَنْعَامَ لِتَرْكَبُوا مِنْهَا وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ
Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk kamu kendarai dan sebagiannya untuk kamu makan.(QS.40: 70)

Hewan Buruan

Selain binatang ternak yang dipelihara, ada pula binatang liar di darat di laut dan di udara yang dapat dimakan dengan cara memburunya. Ada beberapa cara berburu antara lain:

• Berburu dengan menggunakan binatang
Berburu dengan cara ini adalah dengan menggunakan hewan pemburu seperti anjing yang sudah terlatih. Hewan pemburu dilepaskan di lokasi berburu, dengan terlebih dahulu menyebut nama Allah. Dengan ketangkasannya hewan pemburu tersebut akan mengejar dan menangkap buruannya dengan cara menggigit hewan buruan tersebut, kemudian membawanya ke hadapan tuannya.

Bila hewan buruan tersebut masih hidup, maka wajib hukumnya untuk menyembelihnya. Namun bila hewan buruan tersebut telah mati, maka tidak wajib menyembelihnya atau lepaslah kewajiban untuk menyembelihnya.

• Berburu dengan menggunakan panah

Panah terdiri dari busur dan anak panah. Anak panah dibuat dari bambu, kayu atau besi. Ujung anak panah adakalanya dibuat dari besi runcing dan tajam. Berburu dengan cara ini adalah dengan menarik busur kemudian melepaskan anak panah ke a- rah binatang buruan. Cara berburu ini dapat dilakukan untuk berburu binatang buruan darat, laut dan udara.

• Berburu dengan menggunakan tombak

Tombak adalah benda berbentuk tongkat yang ujung diberi mata dari besi lancip dan runcing. Tombak yang paling sederhana terbuat dari bambu yang ujungnya dibuat runcing dan tajam. Cara berburu dengan alat ini dilakukan dengan mengendap-endap mendekati binatang buruan, pada jarak yang ideal tombak dilemparkan ke arah binatang buruan. Berburu dengan tombak biasa dilakukan dalam berburu binatang di darat dan di laut.

• Berburu dengan menggunakan jala/jaring

Cara berburu lain adalah dengan menggunakan jala/jaring. Berburu dengan cara ini biasa dilakukan untuk mengkap ikan dan burung/unggas.

Semoga bermanfaat

Bagikan: