Evaluasi Puasa Menuju Peningkatan Kualitas Diri
Bagikan:

Oleh: A R Piliang

Kita (ummat Islam), sudah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadhan, selama satu bulan secara berturut-turut. Selama itu pula, telah terjadi secara sistemik sebuah proses pembiasaan.

Menurut teori perubahan perilaku, sebuah proses pembiasaan yang berlangsung secara terus menerus, maka dalam jangka waktu tertentu, akan lahir sebuah kebiasaan, dari proses pembiasaan tersebut.

Waktu satu bulan (29 a 30 hari), sebenarnya lebih dari cukup untuk melahirkan sebuah kebiasaan. Bahkan sebuah pelatihan yang berlangsung secara sistemik, dapat merubah sebuah perilaku lama menjadi perilaku yang sama sekali baru, bahkan dalam satu pekan.

Dalam pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan, ada beberapa proses pembiasaan yang dilakukan ummat, antara lain:

  1. Berbuka puasa, setiap kali matahari tenggelam (masuk waktu shalat maghrib),
  2. Melaksanakan shalat fardhu berjamaah, (hampir) di setiap waktu di masjid,
  3. Membaca (tadarus) al-Qur’an, pada malam-malam Ramadhan,
  4. Berinfaq dan bersedekah, dan lain-lain.

Bulan Syawwal, merupakan bulan peningkatan kualiatas perbadatan kita, menuju kualitas taqwa, sebagai kualitas paripurma manusia di sisi Allah (inna aqramakum indallahi atqakum).

Sebelum kita menuju ke sana, bolehlah masing-masing dari kita mengevaluasi (bermuhasabah) diri, terhadap ibadah puasa yang telah kita jalani selama satu bulan berlalu:

  1. Apakah kita menjadi lebih disiplin dan tepat waktu, sebagaimana displinnya kita menjaga waktu berbuka kita selama Ramadhan?
  2. Apakah kita sudah mulai melaksanakan shalat-shalat fardu kita, secara berjamaah di masjid, sebagaimana kita telah mencoba membiasakannya selama Ramadhan?
  3. Apakah kita menjadi lebih sabar, lebih pemurah, lebih peduli, sebagaimana kita perbuat selama puasa Ramadhan?
  4. Apakah membaca al-Qur’an, menjadi bacaan harian kita, sebagaimana yang kita lakukan selama bulan Ramadhan?

Kita masih dapat membuat lebih banyak pertanyaan, yang mengarah kepada pembinaan kepribadian kita, dari apa yang kita lakukan, rasakan selama menjalani ibadah puasa Ramadhan?

Jangan sampai, ibadah puasa Ramadhan, yang telah kita laksanakan itu, begitu Ramadhan berlalu, iapun berlalu begitu saja. Bagai pasir di atas batu. Begitu datang hujan, iapun terkikis habis tak berbekas.

Ingat!!!
“Segala sesuatu yang kita kerjakan, hasilnya adalah untuk diri kita sendiri” dan “Seseorang tidak akan memperoleh hasil, selain dari apa yang diusahakannya”

Semoga bermanfaat.

Bagikan: