Hidup Sehat ala Rasulullah SAW (22)
Bagikan:

Oleh: AR Piliang

TERTIB MAKAN DAN MINUM

Makan dan Minum Sebagai Kebutuhan Pokok

Sebagai makhluk hidup, manusia pasti membutuhkan makan dan minum. Makanan dan minuman dibutuhkan sebagai sumber energi (tenaga), sumber bahan pembangun sel dan jaringan tubuh serta untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak atau tua, dan pengatur proses yang terjadi di dalam tubuh serta sebagai pelindung tubuh terhadap berbagai penyakit.

Pada dasarnya, alam telah menyediakan berbagai bahan makan dan minuman yang dapat dijadikan sebagai bahan pangan bagi manusia, baik yang terdapat di daratan dan di lautan maupun yang terbang di udara. Untuk kamashlahatan bagi manusia, Islam telah menga-tur sedemikian rupa, bagaimana cara mengkomsumsi bahan makanan dan minuman tersebut, mulai dari cara mendapatkan, mengolah hingga cara (etika) memakan dan meminumnya, dalam serangkaian aturan (tata laksana), sebagai berikut:

  1. Makan Makanan Halal Dan Bergizi

Guna menjamin terpeliharanya kondisi tubuh agar tetap sehat dan bugar, maka tubuh itu membutuhkan asupan makanan dan minuman yang berkualitas, di mana terpenuhinya semua syarat ketercukupan gizi yang dibutuhkan tubuh untuk dapat hidup dan beraktifitas.


فَلْيَنظُرِ الْإِنسَانُ إِلَى طَعَامِهِ (عبس: ٢٤)
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya (QS. 80: 24)
Dalam pandangan Islam, makanan dan minuman yang berkualitas itu harus memenuhi syarat:

Halal
Halal merupakan persyaratan mutlak yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya atas setiap jenis makanan dan minuman yang akan dikonsumsi oleh manusia.

Persyaratan/kriteria pokok dalam penetapan halal itu meliputi, antara lain:

° Halal benda atau barangnya.

Pada hakikatnya semua jenis benda atau barang yang menjadi bahan makanan dan minuman itu boleh dikonsumsi, kecuali yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, antara lain: Babi, anjing, keledai peliharaan, binatang yang makan kotoran, binatang yang menjijikkan, binatang buas, binatang yang memiliki kuku tajam/cakar, darah dan bangkai.

° Halal cara mendapatkannya

Di samping bahan/barang bahan pangannya halal, kehalalan bahan/barang ter-sebut juga harus didapatkan dengan cara yang halal, seperti; dengan cara membeli, membudidayakannya dan lain-lain. Bukan barang curian, rampokan dan lain-lain.

° Halal cara mengolahnya

Hewan yang digunakan sebagai bahan pangan haruslah disembelih atas nama Allah dengan membaca Basmalah. Matinya tidak dengan cara dipukul, dilempar dengan benda tumpul, atau ditusuk.

Untuk bahan yang berasal dari biji-bijian, umbi-umbian dan buah-buahan dapat diolah sedemikian rupa, dan tidak boleh diolah menjadi minuman yang memabukkan, seperti: anggur yang diolah menjadi arak.

° Menggunakan bejana bebas najis

Bejana/wadah yang digunakan untuk memasak bahan pangan haruslah terbebas atau bersih dari najis. Bila bejana/wadah tersebut terkena najis, maka harus terlebih dahulu dicuci dengan tanah dan air.

Thayyib (Baik dan Bergizi)
Dalam kamus bahasa Arab-Indonesia, kata Thayyib diberikan arti; baik, bagus, lezat, enak, dan manis. Dari terjemahan kata ini secara sederhana dapat dikatakan bahwa kata thayyib ini lebih berkonotasi kepada sesuatu yang berkaitan dengan ma-kanan dan minuman.

Kata ‘baik’ dan ‘bagus’ bisa menunjukkan keadaan atau kondisi bahan makanan yang layak konsumsi, baik dilihat dari pisik maupun dari kualitasnya. Mengundang selera tatkala melihatnya, sedap aromanya, indah warna dan menawan bentuknya. Sementara kata lezat dan manis, menunjukkan cita rasanya.

Jadi, kata ‘thayyib’ pada persyaratan bahan makanan dan minuman dapat diartikan bahwa; bahan pangan yang mesti dikonsumsi oleh manusia itu haruslah bahan yang bagus rupanya, indah warnanya, sedap baunya, bergizi, serta lezat dan manis citarasanya.

يَاأَيُّهَا النَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّباً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ (البقرة : ١٦٨)
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu (QS. 2: !68)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُلُواْ مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُواْ لِلّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ (البقرة : ۱۷۲)
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu mengabdi (QS.2: 172)

Semoga bermanfaat

Bagikan: