Hidup Sehat ala Rasulullah SAW (3)
0leh: AR Piliang
Mencuci Tangan Selesai Makan
Keharusan mencuci tangan tidak saja dilakukan sebelum seseorang mengerjakan suatu pekerjaan, akan tetapi mesti dilakukan juga setelah selesai mengerjakan pekerjaan tersebut, khususnya setelah selesai makan.
Ketika seseorang makan (terutama memakan makanan yang basah, dan atau yang berkuah dan berlemak) dengan menggunakan tangan, maka di jari dan di selaselanya akan lengket sisa-sisa makanan, kuah, dan lemak.
Beberapa kemungkinan buruk dapat terjadi bila setelah makan, tangan tidak dicuci sama sekali atau dicuci seadanya atau hanya dilap saja kemudian pegi tidur, antara lain:
Tangan yang ada sisa-sisa makan yang lengket padanya atau setidak-tidaknya masih tersisa aroma makanan akan mengundang binatang pengerat dan serangga untuk menggigitnya. Bila ini terjadi, tentu saja akan membawa akibat buruk seperti luka dan bengkak karena gigitan dan bisa serangga.
Bagi yang punya kegemaran mengisap-isap jemari ketika tidur, ia secara reflex akan memasukkan tangannya ke mulutnya. Sisa-sisa makanan yang lengket di jemarinya dan telah kering dengan sendirinya, dan kemungkinan telah pula basi dan terkontaminasi debu, kuman dan bakteri, akan dengan sendirinya masuk ke dalam perutnya. Kondisi seperti ini bisa menimbulkan sakit perut dan masalah kesehatan lainnya.
Bila sisa-sisa makanan yang lengket di jemari itu bahan yang mengandung efek ekstrim seperti cabai, lada dan jahe, maka bila jemari itu menyentuh bagian tubuh yang sensitif, ketika menggarut dan atau mengusap akan membuat bagian sensitif itu akan cidera, perih bahkan luka.
Sebagai antisipasi agar tidak terjadi hal di atas, maka Rasulullah SAW menganjurkan sangat untuk mencuci tangan setelah makan.
عن أبى هريرة قال: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ نَامَ وَفِى يَدِهِ غَمَرٌ وَلَمْ يَغْسِلْهُ، فَأَصاَبَهُ شَيْءٌ فَلاَ َلُوْمَنَّ إَلاَّ نَفْسَهُ (رواه أبوداود)
Dari Abu Hurairah r.a., katanya; Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang tidur, sementara di tangannya masih ada sisa makanan dan dia tidak mencucinya, lalu dia ditimpa musibah, maka janganlah dia mengumpat kecuali kepada dirinya sendiri.
Mencuci Tangan Merupakan Cara yang Paling Efektif Mencegah Penyakit.
Beberapa jenis oenyakit sangat akrab dengan kehidupan manusia seperti: diare, sakit perut, disentri, cacingan, batuk, gatal-gatal, demam berdarah, malaria, muntaber dan lain-lain. Penyakit-penyakit ini biasa dikenal dengan sebutan penyakit berbasis lingkungan. Disebut berbasis lingkungan karena penyakit-penyakit ini berkaitan erat dengan kondisi kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Diare merupakan penyakit yang paling banyak diderita dan menimbulkan kematian pada anak-anak dan balita. Penyakit diare umumnya berasal dari/ditimbulkan oleh tangan anak yang kotor/tidak bersih setelah anak memegang berbagai benda ketika bermain dan kegiatan lainnya, kemudian langsung memegang makanan tanpa mencucinya terlebih dahulu.
Mencuci tangan adalah cara yang paling efektif dalam mencegah berbagai penyakit yang disebutkan di atas. Dengan mencuci tangan, kuman, bakteri, cacing, virus dan protozoa akan hanyut bersama air pencuci tangan.
Berkumur-Kumur
Berkumur-kumur merupakan bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat. Berkumur-kumur adalah satu kegiatan dengan cara memasukkan air ke dalam mulut, kemudian menggon-cang-guncangkannya di dalam mulut. Kegiatan ini dilakukan untuk mengeluarkan dan membu-ang sisa-sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi, bakteri dan kuman yang bersarang di rongga mulut (terutama selama tidur).
Kegiatan berkumur-kumur ini dilakukan berulang sampai tiga kali, dengan harapan rongga mulut seseorang akan bersih dan bebas dari bakteri dan kuman. Selain untuk membersihkan mu-lut dari baktri dan kuman, berkumur-kumur juga dapat mengurangi bau yang tidak sedap yang keluar dari mulut.
Kegiatan berkumur-kumur ini juga dianjurkan untuk dilakukan setiap kali seseorang akan berwudhuk.
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، فِى صِفَةِ الوُضُوءِ، ثُمَ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ ثَلاَثًا يُمَضْمِضُ وَيَنْثـُرُ مِنَ الكَفِّ الَّذِي يَأ خُذُ مِنْهُ المَاءَ (روه أبوداود والنساءي)
Dari Ali r.a. tentang sifat wudhuk; Kemudian Nabi SAW berkumur-kumur dan membersihkan hidung tiga kali. Beliau berkumur-kumur dan membersihkan hidung itu dari tangannya yang digunakan untuk mengambil air.
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، فِى صِفَةِ الوُضُوءِ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفِّ وَاحِدٍ يَفْعَلُ ذٰلِكَ ثَلاَثًا (متّفق عليه)
Dari Abdullah bin Zaid r.a. tentang sifat wudhuk; Kemudian Nabi SAW memasukkan tangannya, lalu berkumur-kumur dan mengisap air ke hidung dari satu tangan; (Beliau) berbuat demikian tiga kali.
Menghirup Air Dengan Hidung
Manusia bernafas selama 24 jam penuh setiap hari. Maka selama itu pula ia akan menghi-rup udara, mulai dari udara bersih dan segar, sampai udara yang dipenuhi oleh berbagai kotoran, debu, asap, dan partikel lainnya yang beterbangan di udara, yang mengandung bermacam-macam bakteri dan kuman. Sebahagian dari kotoran, debu, asap dan partikel lainnya itu akan tinggal dan menempel di rongga hidung.
Memasukkan air ke hidung (menghirup) merupakan cara efektif untuk mengeluarkan sega-la macam kotoran, bakteri dan kuman yang berada di rongga hidung tersebut. Cara memasukkan air ke hidung adalah dengan cara mengambil air dengan tangan, kemudian menempel kannya ke hidung, dan seterusnya menghirup air tersebut dengan hidung, hingga terasa denyutnya di kepala kemudian membuangnya keluar.
Guna memastikan bahwa rongga hidung sudah bebas dari kotoran, maka kegiatan menghi-sap air dengan hidung ini dapat dilakukan secara berulang-ulang hingga tiga kali pada setiap ke-sempatan.
Selain untuk membuang kotoran, kuman dan bakteri, kegiatan menghisap air ke hidung ini, dapat meringankan gangguan demam dan influenza. Bahkan menurut penelitian para ahli, dapat menyembuhkan beberapa penyakit, seperti: Sinusitis dan sakit kepala sebelah atau migrant.
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، فِى صِفَةِ الوُضُوءِ، ثُمَ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ ثَلاَثًا يُمَضْمِضُ وَيَنْثـُرُ مِنَ الكَفِّ الَّذِي يَأ خُذُ مِنْهُ المَاءَ (روه أبوداود والنساءي)
Dari Ali r.a. tentang sifat wudhuk; Kemudian Nabi SAW berkumur-kumur dan membersihkan hidung tiga kali. Beliau berkumur-kumur dan membersihkan hidung itu dari tangannya yang digunakan untuk mengambil air.
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، فِى صِفَةِ الوُضُوءِ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفِّ وَاحِدٍ يَفْعَلُ ذٰلِكَ ثَلاَثًا (متّفق عليه)
Dari Abdullah bin Zaid r.a. tentang sifat wudhuk; Kemudian Nabi SAW memasukkan tangannya, lalu ber-kumur-kumur dan mengisap air ke hidung dari satu ta-ngan; (Beliau) berbuat demikian tiga kali.
Gosok Gigi
Aktifitas makan dan minum, akan menyisakan sisa-sisa makanan dan minuman di dalam mulut dan lengket di gigi, terutama di sela-sela gigi. Dalam rentang waktu tertentu, sisa-sisa ma-kanan dan minuman yang lengket tersebut akan hancur dan membusuk, yang secara otomatis akan mendatangkan kuman dan bakteri, serta bau busuk.
Menggosok gigi, sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah SAW, merupakan sebuah upaya efektif untuk menyikat dan menghilangkan kotoran dan bakteri yang terdapat dan lengket di per-mukaan dan sela-sela gigi. Bersih mulut dan bersih gigi akan membuat mulut dan nafas seseo-rang menjadi sehat dan segar serta terbebas dari bau tak sedap.
Begitu pentingnya menggosok gigi ini, sampai-sampai Rasulullah SAW menganjurkan (bila saja tidak memberatkan) agar seseorang menggosok giginya setiap kali akan melaksanakan shalat.
عَنَْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَاللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولُ اللهُ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ؛ لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلٰى أُمَّتِى لأَمَرْ تُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ وُضُوءٍ (رواه مالك وأحمد والنّسائي)
Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah SAW, bahwasanya beliau pernah bersabda; Sekiranya tidak akan memberatkan bagi ummatku, niscaya aku perintahkan mereka menggosok gigi tiap-tiap berwudhuk.
”.
Semoga bermanfaat
