Hidup Sehat ala Rasulullah SAW (39)
Bagikan:

Oleh: AR Piliang

MENJAGA KESEHATAN DIRI

Shalat

Shalat adalah salah satu ibadah khusus dari beberapa ibadah khusus yang terdapat dalam sistim peribadat-an Islam. Ibadah shalat adalah perpaduan antara gerak pisik, psikis/kejiwaan, dan pikiran manusia.

Gerakan pisik adalah gerakan yang menggunakan pisik/tubuh yang terdiri dari gerakan tu-buh, gerakan tangan dan jari, gerakan kepala, dan gerakan kaki.

Aktifitas psikis adalah ikut sertanya kejiwaan secara menyeluruh dalam setiap gerakan pi-sik dan bacaan shalat. Keikutsertaan kejiwaan ini akan menentukan tingkat kekhusukan/keserius-an seseorang dalam melaksanakan shalatnya.

Pikiran adalah proses berpikir yang mengiring setiap bacaan, pemilihan surah dan ayat yang akan dibaca dan gerakan shalat.

Aktifitas Keseharian Manusia

Secara teori, pada umumnya manusia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berkerja dan beraktifitas pada waktu siang hari. Meskipun begitu banyak juga yang bekerja dan berakti-vitas pada malam hari. Rentang waktu yang digunakan oleh manusia untuk bekerja dan berakti-vitas adalah sepanjang siang hari, hingga datangnya malam.  

Menurut konsep Islam, secara teoritis tersedia 17 (tujuh belas) jam setiap hari untuk berak-tivitas bagi manusia. Waktu sebanyak itu dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti; me-menuhi kebutuhan diri dan keluarga, mengurus rumah tangga, mengasuh anak, mencari ilmu, meningkatkan kapasitas intelektual dan keterampilan diri, serta melakukan kegiatan sosial kema-syarakatan,

Berbagai macam dan jenis aktifitas dan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia sepanjang hidupnya.  Petani dengan kegiatan mencangkul, menanam, menyiang, memupuk sampai mama-nen di sawah dan ladangnya. Nelayan mendayung, mengail, menjaring, sampai menyortir dan menjual tangkapannya di sungai, danau dan laut. Saudagar menawar, memilih, membeli sampai menjual barang dagangannya di pasar, sampai mencari pelanggan sebanyak mungkin.   Atlit de-ngan berbagai aktifitas olahraga, seperti: lari, senam, jalan cepat, marathon, berenang, dasa lom-ba,  dan permainan (bulutangkis, sepakbola, basket, tenis meja, bola volli, sepak takraw, terjun payung, dan sebagainya).

Pegawai dengan pekerjaan mengetik, manandatangani, mengarsipkan surat, mengola data, mengadakan pertemuan, dan lain-lain. Guru dan dosen, menysiapkan bahan ajar, mengajar, membuat soal, mengadakan tes dan ujian, memeriksa hasil ujian, mengevaluasi dan lain-lain. Tukang dengan pekerjaan menggergaji, mengetam, memahat, mamaku, menyemen, mengecor, memasang tiang, memasang atap dan lantai, membuat pagar dan lain-lain. Montir dengan peker-jaan membuka dan mengunci, mengelas, membubut, menyolder, mengetes dan lain-lain.

Dokter dan Perawat dengan pekerjaan memeriksa dan mendiagnosa, membersihkan dan memasang perban, menyuntik, mengoperasi dan lain-lain.

Polisi dengan pekerjaan mengayomi rakyat, menangkap dan menginterogasi pemjahat, me-nahan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Serdadu dengan pekerjaan berlatih, men-jaga dan membela Negara, berperang, melakukan pengintaian dan intelijen, memasang ranjau, menerbangkan pesawat tempur, memimpin armada perang dan lain-lain. Dan masih banyak pekerjaan lain dengan segala tetek bengek yang menyertainya.   

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاساً وَالنَّوْمَ سُبَاتاً وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوراً (الفرقان:٤٧)

Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (QS.25:47)

هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُواْ فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِراً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ (يونس:٦٧)

Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (men-jadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar (QS.10:67)

Peningkatan Suhu Udara dan Menurunnya Tingkat Kebugaran Tubuh

Sejak seseorang bangun menjelang waktu Shubuh atau pagi hari dan mulai melakukan ak-tifitas hariannya, hingga berhenti  diwaktu sore hari, maka ada empat hal terjadi secara beriring-an yakni:

  1. Naiknya suhu udara

Dari Shubuh hingga matahari terbit, suhu udara boleh dikatakan masih stabil. Namun ketika matahari mulai merangka naik, suhu udarapun ikut merangkat naik, hingga mencapai puncak suhu di siang hari sekitar pukul 3 sore. Kemudian suhu udara tersebut perlahan mu-lai menurun kembali seiring merendahnya matahari ke ufuk barat dan kemudian tenggelam. Kehangatan suhu udara masih terasa hingga saat mega merah di langit menghilang. Seterus-nya terus turun hingga mencapai suhu terendah pada dini hari (sekitar pukul tiga dini hari).

 

       

  • Berkurangnya enerji dalam tubuh

Secara perlahan enerji yang ada dalam tubuh seseorang berangsur-angsur berkurang, yang membuat tenaga dan daya pikir ikut berkurang dan melenah. Berkurangnya enerji ini disebabkan oleh beban kerja, suhu udara dan tentu saja juga karena berjalannya waktu, kare-na bagaimanapun juga bekerja atau tidak bekerja, enerji di dalam tubuh tetap akan berkurang seiring berjalannya waktu.

  • Menurunnya tingkat kebugaran tubuh

Meningkatnya suhu udara ditambah beban kerja akan membuat tingkat kebugaran tubuh menjadi berkurang.

  • Kelelahan

Seterusnya, kelelahan akan menghinggapi tubuh dan kejiwaan.

Rentang Waktu dan Jumlah Rakaat Shalat

عن عبدالله بن عمرو بن العاص رضي الله عنه: أَنَّ رَسُوْلُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَقْتُ الظُهْرِ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ وَكَانَ ظِلُّ الرَّجُلِ كَطُوْلِهِ، مَالَمْ يَحْضُرِ العَصْرُ، وَوَقْتُ العَصْرِ مَالَمْ تَصْفَرِّ الشَّمْسُ، وَوَقْتُ صَلاَةِ المَغْرِبِ مَالَمْ يَغِبِ الشَّفَقُ، وَوَقْتُ صّلاَةِ العِشّاءِ تِصْفِ اللَّيلِ الأَوْسَطِ، وَوَقْتُ صَلاّةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوْعِ الفّجْرِ، مَالَم تَطْلُعِ الشَّمْسُ، فَإِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ، فَأَمْسِكْ عَتِ الصَّلاَةِ، فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيِ الشَّيْطَانِ (رواه مسلم)

Dari Abdullah bin Amru bin Ash r.a. sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Waktu Zhuhur adalah  tatkala matahari telah condong sedikit ke barat hingga bayangan seseorang telah menyamai panjang orangnya, waktu Ashar adalah selama matahari belum menguning, waktu Maghrib adalah selama mega merah belum menghilang, waktu Isya hingga separoh malam yang tengah, dan waktu Shubuh adalah sejak terbit fajar hingga terbit  matahari (selama matahari belum terbit). Apabila matahari telah terbit, maka janganlah kamu lakukan shalat, karena matahari itu muncul di antara dua tanduk syetan.

Berdasarkan hasil perhitungan hisab yang dibuat oleh para ahli hisab, maka diperoleh jarak atau rentang waktu antara satu shalat dengan shalat yang lain sebagai berikut: 

  1. Jarak/rentang  waktu shalat  Shubuh dengan shalat  Zhuhur adalah: +/- 7 jam, 22 mnt,
  2. Jarak/rentang  waktu shalat Zhuhur  dengan shalat  Ashar adalah: ­+/- 3 jam, 24 mnt,
  3. Jarak/rentang  waktu shalat Ashar dengan shalat Maghrib adalah: +/- 2 jam, 37 mnt,
  4. Jarak/rentang  waktu shalat Maghrib dengan shalat  Isya adalah: +/-1 jam, 12 mnt, dan
  5. Jarak/rentang  waktu Isya dengan shalat Shubuh adalah : +/- 9 jam, 25 mnt.

Jarak/rentang waktu antara satu shalat dengan shalat berikutnya diatur oleh Rasulullah SAW sedemikian rupa bukan tanpa maksud  dan makna. Pengaturan jarak/rentang waktu ini tentulah memiliki arti dan maksud tertentu.

Semoga bermanfaat

Bagikan: