IDUL FITHRI & ZAKATUL FITHRI
Bagikan:

Oleh AR Piliang

Idul Fithri adalah hari raya yang digunakan untuk menutup ibadah shaum/puasa Ramadhan. Bila kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, idul fithri adalah “hari raya berbuka”.

Disebut hari raya berbuka, karena pada hari itu, semua orang yang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan wajib berbuka, melepaskan puasanya pada hari itu. Allah mengharamkan puasa pada hari itu.

Hari raya berbuka itu, jatuh pada tanggal 1 Syawwal. Ibarat sebuah perjalanan, hari raya berbuka itu merupakan waktu rehat sejenak, melepas penat dan dahaga, menambah energi sebelum melanjutkan perjalanan pada keesokan harinya.

Semua ummat, mesti terpenuhi kebutuhan dasarnya pada hari itu sehingga semuanya dapat bergembira, dapat melaksanakan ibadah shalat Ied dan silaturahmi dengan tenang penuh rasa syukur.

Bagi kaum Muslimin yang berada dalam keadaan serba berkekurangan, untuk memenuhi kebutuhan pokoknya pada hari itu disediakan bantuan berupa Zakatul Fithri (Shadaqatul Fithri), bukan Zakat Fithrah sebagaimana yang kita kenal selama ini.

Untuk kita pahami:
Fithri artinya “berbuka”, sementara, Fithrah artinya “dasar kejadian manusia”. Jadi ada perbedaan mendasar antara keduanya.

Zakat Fithri adalah zakat yang dikeluarkan berkaitan dengan idul fithri. Ketentuannya adalah sebagai berikut:

  1. Zakatul Fithri (zakat fithri), adalah zakat yang dikeluarkan (diberikan) untuk memenuhi kebutuhan pokok (makan minum) fakir miskin di hari raya berbuka (idul fithri).
  2. Zakat Fithri diambil dari orang-orang merdeka, hamba sahaya, laki-laki dan perempuan.
  3. Besarnya jumlah zakat fithri tersebut adalah 1 Sha’ kurma atau 1 Sha’ gandum per kepala (1 Sha’ = +/- 2,5 kg). Di Indonesia disetarakan dengan beras sebagai bahan makanan pokok.
  4. Diserahkan kepada penerima zakat, 1 atau 2 hari sebelum idul fithri.
  5. Batas akhir penyerahan adalah sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan shalat Id.

Semoga bermanfaat

Bagikan: