Puasa dan Pembinaan Diri (3)
Bagikan:

Oleh: Arwismal Rivai Piliang Bee Malin Marajo

2. Tujuan Puasa
Perlu kita pahami, bahwa setiap program, pasti ada tujuannya. Begitu juga ibadah puasa, ada tujuannya.
Allah menyatakan tujuan ibadah puasa itu adalah Tattaquun. Kata dasarnya adalah “Waqa” yang memiliki arti “memelihara diri”. Jadi, tujuan ibadah puasa itu adalah: “Agar diri kamu terpelihara”
Terpelihara tersebut, tertuju kapada:

  1. Tubuh/badan/pisik. Dengan melaksanakan ibadah puasa, diharapkan akan dapat memelihara tubuh kita, agar menjadi sehat, bugar dll.
  2. Jiwa/psikis. Dengan melaksanakan ibadah puasa, diharapkan jiwa/psikis kita menjadi tenang dll.
  3. Pikiran. Dengan melaksanakan ibadag puasa, diharapkan cara berpikir kita menjadi jernih.
  4. Emosi dan Nafsu. Dengan mekaksanakan ibadah puasa, diharapkan emosi dan nafsu kita menjadi stabil, terkontrol dengan baik.

Dengan demikian melalui ibadah puasa, semestinya muncul dan terjadi dalam diri kita, sesuatu:

  • Yang meningkat, seperti: ketaatan, kesabaran, disiplin, kepedulian, kepemurahan, dan lain-lain,
  • Yang menurun dan menghilang, seperti: sifat pemarah, dengki, dendam, permusuhan, busuk hati, suka bergunjing, serakah, loba/tamak, kikir, egois, mau menang sendiri, semena-mena, dan lain-lain,
  • Yang menjadi stabil, seperti: emosi dan nafsu.

Tujuan akhir dari ibadah puasa itu, tidak akan dapat dicapai sekaligus. Oleh karena itu, mesti ada target yang dapat dicapai, setiap kali kita melaksanakan ibadah puasa, seperti: membangun disiplin diri, agar tepat waktu, sebagaimana tepat waktunya saat berbuka.


Bersambung …

Bagikan: