Puasa dan Pembinaan Diri (5)
Bagikan:

Oleh Arwismal Rivai Piliang Bee Malin Marajo

Langkah-Langkah Pembinaan Diri

Agar ibadah puasa mendapatkan hasil maksimal untuk pembinaan diri (pisik, psikis, pikiran mental & nafsu), maka cara (langkah-langkah) mengerjakannya mengacu kepada contoh dari Rasulullah SAW, adalah sebagai berikut.

  1. Ibadah puasa itu dimulai dari makan sahur.
    Petunjuk/contoh dari Rasulullah SAW, tentang adalah:
    • Lambung itu dibagi 3. 1/3 bagian untuk (diisi) makanan, 1/3 bagian untuk (diisi) air dan 1/3 untuk (diisi) udara.
    • Waktu makan sahur, usahakan dekat ke akhir waktu sahur.
    • Makanlah makanan itu, secara berimbang antara masing-masing komponen gizi (karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral)
  1. Menyegerakan berbuka Puasa.
    Sabda Rasulullah SAW,: Apabila telah terbenam matahari, maka berbukalah orang-orang yang berpuasa.
  • Menyegerakan berbuka itu, merupakan suatu keharusan,
  • Berbukalah dengan Kurma (buah) atau Air putih (karena air putih itu alat pembersih).
  1. Melakukan aktivitas sehari-hari, seperti biasa. Ingat! Adanya ibadah puasa, karena adanya aktivitas hidup.
  2. Memperbanyak aktivitas malam hari, dengan muatan pencerahan berpikir dan pengatan batiniah.

Ibadah puasa itu, merupakan sebuah proses PEMBIASAAN. Hal ini dilakukan, agar proses pembiasaan ini,
menjadi kebiasaan hidup. Proses pembiasaan yang secara berkelanjutan dilakukan selama sebulan penuh (29 atau 30 hari).
Secara konsepsi, ada beberapa poin dari proses pembiasaan yang diajarkan ibadah puasa, yang mestinya
menjadi perilaku keseharian ummat Islam, antara lain:

  • Makan buah, sebelum memakan makan padat (nasi dll),
  • Disiplin dan tepat waktu, sebagaimana pelaksanaan berbuka dan sahur,
  • Hidup bersahaja dan pemurah,
  • Lebih fokus dan lebih sabar,
  • Dapat mengendalikan nafsu dan emosi,
  • Dan lain sebagainya.

Apa yang kita biasakan, itulah yang akan menjadi kebiasaan.

Bersambung …

Bagikan: